Palembang|KabarRI.com, – Pimpinan cabang ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kota Palembang, sangat menyayangkan sikap yang di ambil oleh pemerintah kota Palembang terkait dengan adanya Renovasi kantor maupun ruangan pejabat di pemerintah kota itu sendiri.
Dimana masyarakat sekarang lagi sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah kota Palembang dalam mengatasi masalah sosial, akan tetapi dengan enak nya Pemkot Palembang tidak ada rasa simpati melihat keadaan seperti saat ini.
Bagi kami sebagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa sangat mengutuk keras tindakan yang di lakukan walikota maupun jajaran dalam perenovasian ruangan di kantor walikota, ujar Wahyu Nugroho selaku ketua umum PC IMM kota Palembang,
Kami bertanya-tanya di mana letak hati nurani pejabat kota Palembang khususnya wali kota dengan situasi saat ini,kami menengok dari kejadian pandemi sekarang,bukan hal yang urgen dalam perenovasian ruangan maupun gedung kantor walikota, dengan menghabiskan anggaran yang fantastis sekitar 13M sekian.
Ini menjadi suatu kemunduran bagi Kota Palembang yang kami lihat tidak ada nya progresif pembangunan ataupun pelayanan sosial di kota Palembang, akan tetapi wali kota bersikap acuh tak acuh maupun cuek dengan keadaan sekarang ini.
sejumlah ruangan seperti ruangan wali kota(Rp3,2 miliar) wakil wali kota Palembang (Rp 2,4 miliar), Sekda Kota Palembang, Ruang Parameswara (Rp 3,4 miliar) sedang direhab. Ada juga perbaikan lift Pemkot (Rp 4 miliar), pengecatan gedung dan pagar (Rp 939 juta) juga sedang dilakukan.
Perbaikan atau pun renovasi bukan hal yang terlalu penting, di karenakan kantor maupun ruangan yang saat ini sangat layak atau masih sangat bagus, tapi kenapa memaksakan adanya renovasi tersebut.
Walikota Palembang saat ini menjadi catatan kelam karena tidak ada simpati rasa kemanusiaan terhadap masyarakat kota Palembang.
Kami dari ikatan mahasiswa Muhammadiyah kota Palembang meminta DPRD kota Palembang untuk memanggil walikota meminta penjelasan terkait dengan adanya renovasi tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan pihak terkait belum dapat dikonfirmasi. (Red)