Uncategorized

Wisuda ke-90 UIN Raden Fatah Palembang, Rektor: Jadilah Problem Solver di Tengah Masyarakat

Palembang|KabarRI.com, – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar wisuda ke-90 di Gedung Academik Center Kampus Sudirman UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (28/9/2024).

UIN Raden Fatah melepas wisudawan dan wisudawati sebanyak 1.198 dari berbagai program studi, terdiri dari 1.158 lulusan S1, 34 lulusan S2, dan 6 lulusan S3. Sarjana berprestasi Program Doktor (S3) diraih wisudawati Eka Mustika Riantina dengan IPK 3.93. Kemudian sarjana berprestasi Program Magister (S2) diraih Rahmatullah Akbar dengan IPK 4,0. Selanjutnya Program sarjana berprestasi Strata 1 (S1) diraih Florenza Agustin dengan IPK 3,98.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Nyayu Khodijah,S.Ag.,M.Si menggaris bawahi pentingnya peran alumni dalam menghadapi isu-isu sosial yang kompleks.

“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Hari ini merupakan langkah baru bagi kalian untuk berkontribusi dalam masyarakat,” ujar rektor.

Prof Nyayu menjelaskan tema wisuda tahun ini, “Peran alumni sebagai problem solver di tengah isu-isu sosial,” mengingatkan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan sosial. Beberapa isu penting yang dibahas meliputi kemiskinan yang masih tinggi, perilaku korupsi, kemiskinan, konflik sosial, dan kenakalan remaja.

“Sebagai alumni, diharapkan dapat meningkatkan literasi keagamaan dan kecerdasan intelektual, serta menjadi pendorong perubahan positif di tengah masyarakat. Kualitas diri dan kreativitas sangat penting agar dapat berdaya saing di kancah global,” tegasnya.

Dalam perayaannya, Rektor juga mengingatkan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya dalam menghadapi tantangan zaman. Rektor juga berharap para alumni tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pelopor solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Jadikanlah diri kalian sebagai problem solver di masyarakat tengah, pelopor kemajuan, bukan beban. Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *