Palembang|KabarRI.com, – (05/06) Gabungan mahasiswa dan pelajar yang mengatasnamakan Pemuda Republik Indonesia (PEMRI) menggelar Aksi mimbar bebas yang mereka namai KARTU MERAH GUBERNUR SUMSEL “Sumsel Darurat Kemajuan” yang dilaksanakan di Simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan dengan dilengkapi berbagai poster tentang permasalahan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan
Massa Aksi bergerak konvoi dengan mengendarai motor dari titik kumpul di UIN Raden Fatah Palembang dengan menyanyikan beberapa lagu-lagu perjuangan serta mengelilingi Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Selatan dengan mengangkat Kertas Berwarna merah sebagai simbolik Kartu Merah Untuk Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.
Didalam orasi yang disampaikan oleh perwakilan organisasi yang tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PEMRI) banyak menyoroti tentang permasalahan yang ada di Sumatera Selatan seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Selatan pada tahun 2022 masuk kedalam kategori 12 Provinsi terendah, serta Sumatera Selatan juga masuk dalam 10 Provinsi Termiskin di Indonesia
Rianto Hidayat (22) Koordinator Aksi menyampaikan bahwa aksi ini merupakan awal untuk menuju aksi yang lebih besar lagi “Hari ini kawan-kawan konvoi dari titik kumpul di UIN Raden Fatah Palembang menuju ke titik aksi Mimbar Bebas yang kami gelar, ini merupakan aksi awal kami dari Pemuda Republik Indonesia untuk kemudian nantinya kami pastikan ada gelombang aksi yang lebih besar lagi yang akan dilaksanakan langsung di Kantor Gubernur Sumatera Selatan.” Ujar Rianto
Sementara itu Koordinator Lapangan Anwarul Fitro (22) juga menjelaskan ketika ditanya soal issue yang diangkat pada aksi hari ini “Hari ini kami menggelar aksi dengan membawa segudang permasalahan yang ada di Provinsi Sumatera Selatan karna 4 tahun sudah gubernur menjabat permasalahan di Sumatera Selatan sudah sangat kompleks, mulai dari IPM Sumsel di tahun 2022 menduduki posisi ke 26, Provinsi Sumatera Selatan masuk kedalam 10 Provinsi Termiskin, belum lagi masalah jaminan kesehatan bagi masyarakat, reforma agraria, dan sekolah gratis yang juga harus diwujudkan di Sumatera Selatan.” Terang Anwar.
Ahmad Hafizuddin (24) Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Palembang menyampaikan bahwa Sekolah Gratis harus diwujudkan di Sumatera Selatan “melihat kondisi hari ini, semua berupaya dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang kemudian selaras dengan amanat Undang-Undang tentang Hak Pendidikan yang layak bagi seluruh anak bangsa. Maka kemudian Sumatera Selatan membutuhkan kebijakan yang berpihak pada Pendidikan yang sejahtera.”Tutur Hafiz.
Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah, M.Yoga Prasetyo (23), juga menegaskan bahwa akan ada gelombang aksi yang lebih besar lagi pasca aksi ini “Kami tegaskan bahwa ini bukan akhir, akan ada gelombang Aksi yang lebir besar lagi ini dengan membawa semua permasalahan sebagai bom waktu di Sumatera Selatan, serta akan menduduki langsung kantor Gubernur Sumatera Selatan dengan Massa Aksi yang lebih besar lagi, dan tidak menutup kemungkinan juga akan melibatkan elemen kepemudaan dan mahasiswa lainnya, karna ini permasalahan bersama.” Tegas Yoga.
Sementara itu pihak terkait belum bisa dimintai keterangan.