Tasikmalaya|KabarRI.com, (25/03) – Pasca dilantiknya Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf beserta seluruh jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2022-2027, PBNU langsung melaksanakan progres yang masif dalam menghidupkan Lembaga-lembaga dibawah naungan PBNU, salah satunya Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PBNU).
Bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PBNU) masa khidmah 2022-2027 sekaligus pengukuhan secara resmi oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Pengukuhan ini berlangsung di Aula Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), Cipakat, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022) malam.
Pengurus LP Ma’arif PBNU disahkan melalui surat keputusan Nomor : 36/A.II.04/03/2022 dan ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf pada Rabu (23/3/2022).
LP Ma’arif NU, sebagaimana termaktub dalam Bab V Pasal 17 Ayat 6 Anggaran Rumah Tangga PBNU, bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pendidikan dan pengajaran formal.
Diantara susunan Kepengurusan Lembaga Pendidikan Ma’arif, muncul satu nama Tokoh Perempuan Sumatera Selatan yang mencuri perhatian Publik, yakni Prof. Dr. H. Nyayu Khadijah, S. Ag, M. Ag. Beliau adalah salah satu Kader Terbaik alumni Aktivis Pergerakan Perempuan di Sumatera Selatan yang juga saat ini diamanahkan sebagai Rektor Kampus Islam Terbaik se Sumatera Selatan, yaitu UIN Raden Fatah Palembang.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Hj. Nyayu Khadijah, S. Ag, M. Si menyampaikan, “bahwa amanah ini merupakan suatu anugerah dan kehormatan bagi saya karena telah dilibatkan didalam kepengurusan Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU.”
“Tentu rasa syukur dan kebanggaan saya persembahkan kepada masyarakat Sumatera Selatan terkhusus para Kader Nahdlatul Ulama yang berperan menjadi pelaku pendidikan dengan harapan menjadi sebuah kebermanfaatan yang progresif untuk kemudian mampu memajukan pendidikan di Sumatera Selatan yang dibaluti nilai-nilai keagamaan dengan nafas Ahlusunnah wal Jama’ah An Nahdliyah yang penuh barokah.” tutup Alumni Aktivis Perempuan Sumatera Selatan itu.
_Editor : Widodo_