Palembang

UIN Raden Fatah Palembang Jadi Tuan Rumah Rembuk Nasional Perencana PTKIN 2024

Palembang|KabarRI.com, – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah kegiatan Rembuk Nasional Perencana PTKIN 2024. Kegiatan ini diselenggarakan pada 1-4 Oktober 2024 di Hotel Wyndham, Palembang, Sumatera Selatan, dengan mengangkat tema “Pengembangan Karir dan Peran Fungsional Perencana dalam Peningkatan Mutu PTKIN”.

Acara ini resmi dibuka, ditandai dengan pemukulan gong oleh Plt. Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr. Thobib Al Asyhar, S.Ag., M.Si, yang juga didampingi rektor UIN Raden Fatah Palembang, Pof. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si., beserta jajaran pimpinan UIN Raden Fatah Palembang dan ketua tim gugus tugas forum perencana PTKIN.

Dalam sambutannya, Dr. Thobib menekankan pentingnya peran strategis perencana dalam pengembangan lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.

“Perencanaan di PTKIN harus visioner dan strategis, para pejabat perencana di PTKIN harus memiliki visi jangka panjang, khususnya untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkap Dr. Thobib Al Asyhar, Selasa (1/10/24).

Lebih lanjut Dr. Thobib menegaskan bahwa perencana yang ideal di PTKIN adalah yang kolaboratif dan komunikatif dalam bekerja dengan berbagai kepentingan, serta dapat mengkomunikasikan dalam bentuk perencanaan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Nyayu Khodijah, memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia dan tim yang telah menyiapkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Kegiatan yang diselenggarakan ini sangat penting, sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas serta prospek pengembangan karir fungsional perencana,” ujar Prof Nyayu Khodijah.

Nayayu Khodijah juga menekankan pentingnya inovasi dalam bekerja. Untuk hasil yang optimal sangat diperlukan inovasi, sehingga dengan inovasi yang luar biasa dapat memberikan hasil yang luar biasa pula.

“Inovasi menjadi tugas kita bersama, UIN Raden Fatah terus berupaya melakukan inovasi diantaranya dengan melibatkan Lembaga Penjamin Mutu (LPM) dan Satuan Pengawas Internal (SPI) dalam proses perencanaan. Selain itu, UIN Raden Fatah telah melakukan digitalisasi melalui penggunaan aplikasi X-Report, sebuah sistem inovatif yang dirancang untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses perencanaan. Aplikasi ini memungkinkan perencana untuk melakukan pengelolaan data, pelaporan, dan analisis secara terintegrasi dan real-time,” jelasnya

ini, perencana di lingkungan PTKIN dapat semakin proaktif dan inovatif dalam mengembangkan strategi-strategi yang mendukung peningkatan kualitas, daya saing, serta kontribusi PTKIN dalam pendidikan.

Sementara itu, Dr. Dur Brutu, MA selaku Kepala Biro Administrasi, Umum, Pegawai, dan Keuangan (AUPK) yang sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini menghadirkan 58 perencana dari PTKIN seluruh Indonesia dan juga perwakilan perencana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam .

“Kegiatan rembuk nasional perencana PTKIN se-Indonesia ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan penganggaran pada satuan kerja PTKIN. Nantinya, diharapkan kegiatan ini dapat mengasah para perencana agar mampu beradaptasi dan tanggap terhadap perubahan dinamika global serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.

Selain itu, Suhaimi, S.Ag., M.Si selaku ketua tim gugus tugas forum perencana PTKIN mengatakan bahwa kegiatan ini berfokus pada peran dan karir fungsional perencana di PTKIN.

“Para peserta akan membahas berbagai strategi dan inovasi dalam pengembangan karir serta peran fungsional perencana guna meningkatkan mutu pendidikan dan pengelolaan PTKIN. Kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat kolaborasi antar-perencana dan institusi, membentuk langkah-langkah strategi yang mendukung penyakit dan kemajuan PTKIN,” ungkapnya.

Dalam kegiatan rembuk nasional perencana PTKIN ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian PAN-RB, Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Badan Kepegawaian Negara dan Biro Perencanaan Kemenag.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *