Palembang|KabarRI.com, – Sehubungan dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada sabtu (3/9) Ratusan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah merespon cepat dengan menggelar mimbar bebas di lapangan basket UIN Raden Fatah Palembang.
Selain menggelar mimbar bebas Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembabg Juga mengajak seluruh Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Melakukan Penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan berbagai spanduk bertuliskan kekecewaan dan tuntutan terhadap pemerintah
Belakangan diketahui bahwa Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Telah Menggelar Konsolidasi OMIK UIN Raden Fatah Palembang Pada Kamis 01 September 2022. Yang mana konsolidasi tersebut merupakan agenda untuk merespon isu kerakyatan mengenai kebijakan pemerintah yang telah naiknya BBM bersubsidi.
Selain mimbar bebas Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi poin tuntutan dan ultimatum terhadap pemeeintah. Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Yoga Prasetyo (22) beserta ratusan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Menyampaikan pernyataan sikap Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Sebagai Berikut:
1. Kami Mahasiswa Indonesia, Menolak Kenaikan Harga BBM, karena akan berefek domino terhadap harga bahan pokok ekonomi kerakyatan.
2. Kami Mahasiswa Indonesia, Mengecam Inkonsistensi sikap pemerintah dalam menyikapi persoalan kebijakan terhadap subsidi BBM.
3. Kami meminta kepada Presiden untuk menarik kembali dan membatalkan pengumuman tentang Kenaikan Harga BBM bersubsidi.
4. Apabila dalam kurun waktu 1×24 Jam tuntutan kami tidak di indahkan maka kami Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang akan Turun ke Jalan melakukan Aksi di Sumatera Selatan
Yoga juga menambahkan bahwa ini adalah langkah awal bagi perjuangan Aliansi Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang “Aksi Mimbar bebas ini meeupakan langkah awal, dan suatu gambaran dimana UIN Raden Fatah Palembang berpihak, dan sesuai dengan pernyataan sikap kami bahwa jika tuntutan tersebut tidak di gubris maka kami siap membirukan sumatera selatan dengan turun aksi kejalan guna menyampaikan aspirasi kami.” Tutup yoga.
(RW)