Banyuasin|KabarRI.com, – (24/10/25) Himpunan Aktivis Tranformatif Pemuda dan Mahasiswa (HANTAM) Sumatera Selatan kembali menyuarakan sikap tegasnya terhadap dugaan praktik konspirasi, nepotisme, dan mark up anggaran pada kegiatan belanja cetak buku “Jurnal Aktivitas Siswa” untuk SDN dan SMPN se-Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2025, yang bersumber dari Dana BOS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin.
Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Dinas Pendidikan Banyuasin beberapa waktu lalu, HANTAM menilai adanya indikasi kuat penyalahgunaan kewenangan dan dugaan permainan proyek yang berpotensi merugikan keuangan negara serta mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana pendidikan Aksi ini akan terus Dilanjutkan secara maraton pekan depan akan mengelar lagi demonstrasi di kejari guna mengawal dan mempertanyakan sejauh mana upaya yg sudah dilakukan pihak KEJARI Kabupaten Banyuasin
Koordinator Aksi Joni Iskandar menyampaikan bahwa HANTAM telah melayangkan laporan dan aduan resmi kepada pihak penegak hukum terkait dugaan penyimpangan tersebut.
> “Kami menduga ada praktik nepotisme dan mark up harga yang melibatkan oknum di lingkungan Dinas Pendidikan Banyuasin. Ini bukan tuduhan tanpa dasar kami memiliki bukti awal yang cukup untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum,” tegas Joni.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Ari Junaidi menambahkan bahwa perjuangan ini belum akan berhenti.
> “Kami akan melanjutkan perjuangan rakyat dan mahasiswa dalam Aksi Jilid II pekan depan di Kantor Kejaksaan Negeri Banyuasin (Kejari). Tujuannya jelas mempertanyakan kembali tindak lanjut atas laporan yang sudah kami sampaikan. Jangan sampai kasus ini dibiarkan menguap tanpa kepastian hukum,” ujar Ari.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Koordinator Presidium HANTAM Sumatera Selatan menegaskan bahwa gerakan ini murni panggilan nurani mahasiswa dan pemuda untuk mengawal penggunaan anggaran publik.
> “Dana BOS adalah hak siswa, bukan lahan bancakan elit birokrat. Kami mendesak Kejari Banyuasin segera menindaklanjuti laporan kami dan membuka hasil penyelidikan secara transparan kepada publik,” ujarnya dengan tegas.
HANTAM menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap dunia pendidikan dan masa depan generasi muda Banyuasin.
Kami tidak akan diam. HANTAM akan terus berdiri di garis depan melawan segala bentuk KKN yang merampas hak-hak rakyat, terutama di sektor pendidikan, tutup Ketua Umum Kordinator HANTAM SUMSEL mewakili barisan aksi.






