Muba|KabarRI.com, – Kabupaten Muba merupakan salah satu daerah yang ada di Sumatera Selatan.
Memiliki budaya dan tradisi yang sudah ada dari zaman nenek moyang.
Salah satunya itu tradisi bekarang yaitu menangkap ikan secara bersama-sama warga dengan alat seadanya disebuah kolam, danau yang kering, atau embung.
Tradisi ini pun terus dilestarikan Pemkab Muba dengan kegiatan Festival Embung Senja.
Kegiatan ini pun diadakan di Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.
Bekarang ini tidak sekadar event atau kegiatan tahun bagi masyarakat Kabupaten Muba.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Muba Muhammad Fariz SSTP MM didampingi Camat Babat Supat Debi mengatakan bahwa kegiatan bekarang ini adalah salah satu upaya Pemkab Muba untuk meningkatkan promosi pariwisata dan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Muba.
Sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi daerah.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menangkap ikan menggunakan racun dan sejenisnya yang masuk ranah illegal fishing atau tindak pidana.
“Mari kita bersama-sama untuk menjaga dan saling mengingatkan dan terus lakukan sosialisasi, agar tidak mengunakan cara-cara yang dilarang tersebut dalam menangkap ikan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkap ikan secara benar. Salah-satunya ialah bekarang ini,”tandasnya.
Sementara salah satu warga mengaku merasa sangat senang sekali dengan digelarnya kegiatan bekarang ini.
Setidaknya dengan adanya kegiatan ini, dirinya bersama masyarakat lainnya bisa berkumpul dan bergembira bersama.
“Kami masyarakat kecamatan Babat Supat tentunya sangat bahagia dengan kegiatan bekarang ini.
Terima kasih pak Pj Bupati Muba setidaknya kegiatan ini sangat menghibur dan telah mempromosikan desa dan kecamatan kami ke daerah luar,”pungkasnya.
Tidak hanya di Kabupaten Muba saja ada tradisi bekarang, di Kabupaten Lahat pun ada.
Hal itu terlihat mantan Bupati Lahat Cik Ujang melakukan bekarang di lubuk larangan bersama warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat.
“Bekarang ikan merupakan menangkap ikan di Lubuk Larangan, lubuk yang dilarang menangkap ikan dan hanya pada saat tertentu boleh menangkap ikan, ini tradisi warisan nenek moyang dan perlu untuk dilestarikan,” kata dia.
Dia menambahkan, ikan-ikan di Desa Gunung Kembang masih berlimpah, masih banyak ikan sungai endemik yang menghuni sungai di desa itu.
“Ikan yang sejak dahulu memang banyak di sungai kita di Kabupaten Lahat ini menghuni Lubuk Larangan, sehingga ikan-ikan itu berkembang biak tanpa ditangkap bertahun tahun, ikannya besar besar, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi,” tandas Cik Ujang.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gunung Kembang, Parsyah menuturkan, tradisi itu sudah ada sejak 2002 lalu, pada saat itu masyarakat di desanya sepakat untuk dibentuk Lubuk Larangan.